Tips Ringan tentang Pemahaman Kolokan, Birahi atau Emosi, dan Cara Menganalisa Efektifitas Rawatan – Pada artikel kali ini, tim editor www.ublsf.com
mencoba mengumpulkan tips-tips ringan seputar perawatan kacer meliputi
pemahaman tentang mengetahui dan mencari birahi dan emosi pada kacer, menganalisa
efektifitas rawatan, dan memahami makna kolokan atau petetan pada kacer. Semua
tips-tips ini kami rangkum dari narasumber kami yaitu om Ibi BK.
Arti Kolokan pada Kacer (Pemahaman Emosi dan Birahi Melalui Perilaku “Celeng”)
Saya ingin katakana bahwa kolokan atau
petetan itu sama-sama jinak tapi beda artinya. Jinaknya atau kolokanya burung
itu sebenarnya sedang menunjukkan gejala emosi atau justru birahi. Ini perlu
diketahui agar KM tidak salah menentukan rawatan yang akan diterapkan.
Kolokan yang biasa terjadi saat burung
terlihat manja jika didekati atau dilambaikan tangan, dengan ekor nyiblek dan suara bukan kemarahan, hanya
siulan, itu kemungkinan besar menunjukkan bahwa burung tersebut sedang over
birahi (OB). Untuk penanganannya harus dengan penambahan durasi jemur dan pengurangan
intensitas mandi.
Tapi jika dia kolokanya sambil buka
ekor dan menggeluarkan isian tajam yang menandakan kemarahan, ini merupakan
suatu indikasi bahwa burung sedang over emosi (OE). Jelas pengondisiannya dapat
dilakukan dengan mengurangi durasi jemur dan penambahan intensitas mandinya. Meskipun Si burung nyiblek tetapi kalau yang keluar adalah kicauan
kemarahan dengan isian yang tajam, tetap lakukan pengondisian OE.
Jadi kita sebagai KM harus benar-benar
paham mana yang bisa benar-benar dibilang kolokan karna OB atau karena OE. Jangan
semua kolokan atau nyiblek disamakan, ndassmeettt
nanti.
Mencari “Birahi” atau “Emosi” pada Kacer
Secara garis besar untuk mencari emosi
dapat dilakukan dengan pemberian EF lalu setelah 30 menit mandikan kemudian dijemur.
Sementara untuk mencari birahi pada kacer lakukan penjemuran sebentar lalu
berikan EF, lalu sore hari mandikan kemudian berikan EF.
Untuk takaranya EF nya silahkan cari
formula terbaiknya karena setiap individu membutuhkan takaran yang berbeda-beda.
Namun yang paling krusial adalah mandi dan jemurnya.
Silahkan praktekan pada diri Anda
sendiri. Berjemurlah tapi sesudah berenang atau berendam. Bedakan dengan ketika
berjemur tapi tidak didahului mandi terlebih
dahulu. Tubuh Anda akan merasakan lebih panas yang mana?
Penampakan Kacer Kurang Emosi
Menganalisa Rawatan itu Bukan Hanya dengan “Kuat atau Tidaknya”
Setiap Anda menganalisa rawatan bukan
melulu masalah dia kuat atau tidak. Sebagai contoh, dijemur kuat atau tidak, tapi
analisalah rawatan berdasarkan dampak dari penjemuran itu cenderung negatif
atau positif terhadap performa kacer. Begitu pula mandi, yang dilihat bukan
hanya dia suka atau tidak, kuat atau tidak saat dimandikan, tetapi lihatlah
dampak dari mandi itu sendiri cenderung negatif atau positif terhadap performa
kacer.
Jangan gagal paham dengan menganggap
jika tipe panas sudah pasti tidak kuat jemur, sementara tipe dingin pasti kuat
jemur. Anggapan seperti ini bisa saja salah. Yang sebenarnya membedakan adalah
dampak dari sebuah rawatan Itu sendiri. Contoh, setelah dijemur burung jadi “ngambang
buku”, makan tidak rakus, atau bunyi males-malesan intinya justru berdampak negative,
berati berhati-hatilah.dalam menerapkan penjemuran. Bisa jadi tritmen
penjemuaran dihilangkan. Sementara, kalau jumlah EF itu bukan takaran atau hal
yang signifikan dalam perubahan sebuah rawatan. Faktor yang paling krusial dan
perlu perhatian lebih untuk diterapkan adalah pemandian dan penjemuran. Kalau
tentang penerapan EF takaran paling amannya adalah dengan berpatokan pada sekali
mkan kuat berapa kemudian dibagi 2. Contoh jika sekali mkan kuat 6 ekor berati
pakailah takaran 3/3 pagi sore (3 ekor pagi dan 3 ekor sore).