Mengamati Perubahan Karakter Kacer Seiring dengan Berjalanya Usia (Diambil dari Kisah Nyata)
Sabtu, 18 Februari 2017
Edit
Mengamati Perubahan Karakter Kacer Seiring dengan Berjalanya Usia (Diambil dari Kisah Nyata) – Sobat ublsf.com, sudah sering admin tuliskan di blog ini bahwa
memiliki kacer juara dengan segudang prestasi adalah impian hampir smua kicau
mania kacer yang ada di seantero Indonesia. Tentu saja hal ini benar, karena
bagi sobat KM yang telah dengan penuh ketulusan dan kesabaran merawat kacer
kesayangannya, memiliki kacer juara adalah sebuah kebagaan dan pembenaran atas
semua usaha-usahanya.
![]() |
Mengamati Perubahan Karakter Kacer Seiring dengan Berjalanya Usia |
Namun, pernahkah sobat mengalami
sebuah fenomena dimana kacer berubah perilaku meski semua treatment yang
dilakukan sama? Hal ini biasanya juga sangat berpengaruh langsung pada
performanya saat ada di medan laga. Jika Anda pernah mengalami masalah yang
sama, maka sempatkanlah membaca uraian pengamatan narasumber kami Ibi Bandar
Kacer berikut terkait fenomena perubahan performa kacer karena faktor usia, dan
cara menyikapinya. Berikut ini ulasan lengkapnya untuk sobat KM semua.
Fenomena Perubahan Performa Karena Faktor Usia Dan Cara Menyikapinya
Mungkin sobat KM sering mndapat
masalah seperti ini, kacer ketika telah ngurak menjadi kurang fighter dll, mari
kita kupas fenomena ini dengan ilustrasi yang logis dan mudah diterima akal
sehat. Pernahkah kita berfikir di masa remaja apa dampak yang akan ditimbulkan
jika suatu prilaku dilakukan sembrono, emosional, dan menabrak semua aturan? Nah
di kacerpun sama, saya meneliti pertama dari seorang tukang pikat di hutan, kenapa
kacer yang mau terperangkap hampir 90% kacer muda? Alasan jelas, karena si kacer
muda cendrung tempramental sehingga begitu ada yg mengusik langsung terkam dan
terperangkap oleh jaring si tukang pikat.
Lain halnya dengan kcer yg dewasa. Ketika
kacer dewas berusaha dipikat, dia hanya akan menari-nari sambil menggoyangkan
ekornya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jelas, karena sang kacer dewasa cendrung
bisa menahan emosinya.
Saya ingin sedikit berbagi cerita dan
pengalaman tentang fenomena ini karna saya kebetulan sering merawat dari trotol
hingga dia bermain di level laberan. Sepanjang yang saya alami ada beberapa
atau bahkan umunya tak mampu bertahan lama pada top performa. Kacer ketika
telah lepas trotol biasanya ia mulai gacor. Saya coba trek performanya bagus
dan begitu emosional, galak gak ketulungan. Setiap burung muda saya anggap
wajar dan saat itu seting hanya berupa kroto itupun msih sedikit tempramental.
Ketika tiba saatnya mabung yang
pertama kalinya, seseorang perawat kacer yang berfikir manusiawi pasti akan
mernerapkan seting yang sama seperti saat sebelum mabung. Walhasil? kacer tersebut
menurun jiwa tempurnya. Pasti siapapun akan merasakan ndasmet (ndas mumet) /
pusing tuju keliling memikirkan penyebabnya. Dalam benak kita pasti akan selalu
bertanya-tanya “Apa yg salah pada rawatan saya padahal tidak ada yang saya
rubah hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun? Jawabanpun kini telah saya
kantongi. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya, saya mencoba menyimpulkan
bahwa kacer muda jelas dan hampir pasti bersifat tempramental. Begitu masa dewasa
datang, maka dengan sendirinya akan berubah pula lah karakter umum kacer muda
tadi. Ini jelas berkaitan dengan langsung pola rawatan yang juga harus berubah.
Pola Rawatan Mendasar Apa Sajakah yang Paling Mendesak untuk Segera Dirubah?
Jelas, ini semua berkaitan dengan mandi,
jemur, EF dan jenis EF. Jika dulu sang momongan hanya mandi tiap hari, jemur
minim, pada saat sudah seperti ini saya akan mulai naikkan beberapa aspek
seperti: EF yang tdinya hanya kroto, kini saya tambahkan JK dengan takaran
renda. Setelah melewati proses pnjang alhasil kacer pun mulai tampil bagus
seperti biasanya lagi. Nah, dari ulasan ini kita dapat mengambil hikmahnya bahwa
pakem setingan kacer yang belum benar-benar mapan pasti berubah dengan
berjalanya usia.
Yang perlu diingat dan yang paling
penting adalah sebuah teori alam bahwa emosi kacer akan menurun dengan
sendirinya ketika usia mulai dewasa seperti halnya yang terjadi pada manusia
seperti telah saya ilustrasikan sebelumnya. Maka setelah membaca uraian ini
saya berharap sobat KM dimanapun berada tidak lagi terlalu heran jika melihat kacer
yang dulunya memiliki emosi tinggi, berubah menjadi kacer yang selow. Itu semua
adalah karena faktor umur dan yang terpenting kemudian adalah sobat KM harus
mulai mengambil tindakan untuk mensiasatinya baik menurut pengamatan sobat KM
sendiri atau mengikuti pakem yang coba saya rumuskan sesuai pengalaman dan
pengamatan yang telah saya uraikan di atas. Simpan juga dalam ingatan sobat KM
bahwa:
1. Jemur adalah treatment untuk
mendongkrak emosi
2. Mandi adalah treatment untuk
menurunkan emosi
3. JK bisa berefek mnambah power
4. Kroto berefek menambah birahi dan
mendinginkan suhu tubuh
Tinggl kita pandai-pandai mensiasati
semua elemen itu sesuai dengan apa yang kurang dari momongan kita Sekian dulu
ulasan dari saya, salam dari wong alit.
Nah, semoga setelah membaca ulasan di
atas kita semua kini memahami satu fenomena alami kacer yang mungkin telah atau
akan kita alami. Tak perlu buru-buru berputus asa atau memfonis momongan dengan
anggapan tak berprestasi. Kacer juara umumnya lahir dari perjalanan panjang
sebuah ketulusan dalam perawatan dan selalu adanya kebangkitan saat kegagalan
bertubu-tubi datang menghadang. Salam kacer sukses, kacer juara, kacer
prestasi!! Silahkan bagikan artikel ini ke pada sesama pencinta kicau mania dan
semoga bermanfaat. Sebagai bahan referensi, baca juga: Memahami Jenis-Jenis Kacer Karnibal yang Sebenarnya Berprestasi dan Rumus Perawatan Kacer untuk Karyawanatau Buruh. BERANDA