Perbedaan EF Kroto dan Ulat Bambu untuk Kacer
Senin, 11 Desember 2017
Edit
Perbedaan EF Kroto dan Ulat Bambu untuk Kacer – Sobat kicau mania kacer nusantara, Extra Fooding (EF) yang dapat juga kita
artikan sebagai makanan tambahan merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan
kacer momongan kita di perlombaan. Sebagai kicau mania yang cerdas dan mau
berfikir keras kita harus memahami bahwa dari sekian banyak EF yang ada, tentu
tidak semuanya baik untuk kacer momongan kita karena masing-masing EF pasti
memiliki kandungan yang berbeda-beda. Diantara banyak EF yang ada di kalangan
kacer mania, dua jenis EF yang paling sering diberikan adalah kroto dan ulat
bambu. Nah, pada artikel ini akan saya kupas tuntas tentang perbedaan antara
kroto vs ulat bambu yang saya asumsikan cocok tuk burung berfigter tinggi (tipe
panas).
Saya akan menjelaskan perbedaan dari
dua EF di atas dengan sebuah cerita. Dahulu setting harian terbaik kacer
momongan saya yang bernama Dewa Mabuk (DM) adalah dengan pemeberian jangkrik
(JK) 3 / 2, harian diablak, mandi seminggu 2 kali, dan jemur dengan durasi sekitar
15 menit. Saat lomba, pemberian JK tetap sama, mandikan setiap akan naik, JK 2 plus
ulat bambu 2 ekor. DM memang memiliki jiwa fighter yang tinggi namun ia tidak
menyukai kroto selain kroto yang ukurannya besar-besar. Suatu ketika terjadi
kelangkaan ulat bambu, sehingga saya menggantinya dengan memberikan kroto telor
besar-besar sebanyak 5-7 butir. Dengan setting yang seperti ini, saya amati hasilnya
tak semaksimal ketika saya berikan ulat bambu.
Dari contoh kasus di atas dan didukung
dengan beberapa pengamatan yang lain, dapat saya katakan bahwa semua EF itu
mempunyai efek dingin atau panas yang sangat bervariasi. Ketika kroto tidak
mampu meredam emosi yang terlalu tinggi, maka cobalah naikan dosis dinginnya dengan
memberikan ulat bambu atau ulat pisang, begitu juga dengan burung bertipe
figter rendah (tipe dingin). Ulat hongkong (UH) itu cenderung berefek panas. Jika
jumlah 5 ekor UH belum mampu mengangkat performanya, coba berikan 10 – 20 ekor.
Jika tetap tidak mampu mengangkat performanya, coba berikan EF yang berefek
lebih panas semisal dengan mencoba memberikan ulat kandang dan begitu
seterusnya.
![]() |
Perbedaan EF Kroto dan Ulat Bambu untuk Kacer |
Kesimpulannya, karakter emosi individu
setiap burung berbeda-beda dan masing-masing EF juga mempunyai efek dingin atau
panas yang sangat bervariasi. Ulat bambu memiliki dosis mendinginkan yang lebih
kuat dibandingkan kroto sementara ulat kandang memiliki dosis memanaskan yang
lebih tinggi dibandingkan UH. Maka dari itu, tidak mungkin dapat saya tentukan
jumlah EF pada setting rawatan harian yang paling sesuai dengan kondisi burung
Anda. Jadi, mulailah fikirkan siapakah yang harus tahu seberapa banyak dan EF jenis
apa yg cocok tuk burung anda? Silahkan difikirkan batasan-batasan dari rawatan yang
sudah saya share di grup. Anda hanya dituntut untuk dapat memahami dan
melakukan adaptasi yang tepat dari apa yang pernah saya tulis dari pengalaman
pribadi saya.
Anda tidak saya paksa mempercayai ilmu
saya, tetapi Anda juga tidak berhak menghakimi apa yang saya percayai. Paling
tidak, cobalah menghargai dan tidak mudah menyalahkan apa yang dipercayai seseorang
tanpa memahami esensinya. Apalagi berkoar di belakang persis seperti ibu-ibu komplek
yang sedang ngerumpi di tukang sayur. CPI GARIS KERAS!!!!