KACER JAWARA - Karena Bakat Alam atau Karena Rawatan?
Kualitas dan mental burung itu bukanlah hasil polesan, melainkan bawaan burung. Maka dari itu, saya sering berkata bahwa main burung itu tidak bisa hanya bermodal MENGHIBUR DIRI.
Suatu contoh banyak sekali burung
yang di latberan atau sekedar trek selalu mnunjukkan keistimewaan kinerja
karena biasanya di arena tersebut persaingan burung yang benar-benar kerja
maksimal sekitar hanya 10% dari jumlah semua peserta. Di arena itu burung terlihat
indah tanpa cacat dalam bernyanyi, tapi ketika dinaikkan level ke laptes atau kelas
regional hal-hal istimewa tadi tidak tampak sama sekali, bahkan kadang begong, blo’on
hanya mbagong, atau loncat2 saja. (Padahal burung kondisi fit 100%).
Justru kadang ada burung yang
modelnya biasa saja, artinya kapasitasnya cukup (tidak kurang dan tidak lebih)
tetapi dia punya mental yang bagus. Biasanya kacer seperti ini tidak mengalami
perubahan kinerja di setiap event yang dia ikuti baik dalam tekanan musuh yang
dasyat atau tidak ditekan sekalipun dia tetap stabil. Inilah yang dikatakan
kualitas mental ok tetapi kinerja pas-pasan karena faktor kemampuan individu. Oleh
karena itu saya ingin katakan bahwa tidak banyak burung yang istimewa plus bermental
baja.
BACA JUGA:
Pada dasarnya, kacer membawa
tingkat kualitas bawaan lahir (bakat alam). Banyak kacer yang tarung dengan performa
yang bagus, tetapi tidak punya kebandelan. Biasanya saat dirawat kacer model
ini, biasanya kinerjanya angot-angotan
atau mau jalan jika dia mood saja. Ada yang modelnya bandel tapi performa
kerjanya kurang menghibur dan kapasitasnya rendah.
Ada lagi yang modelnya kerja
bagus dan mental bandel tapi itu sangat jarang dijumpai karena yang model begini
sangat diburu oleh para pemain besar. Ini yang disebut burung jujur dan nggak
ribet, mudah tampil, dan kurang atau lebihnya settingan tidak begitu berpengaruh
terhadap performanya.
Nah sekarang pertanyaannya, sudahkah
kita sadar burung yang kita rawat termasuk model yang mana? Karena menurut saya
perawatan itu hanya penunjang saja, selebihnya Si burung kacer memang sudah
membawa potensi bawaannya sejak lahir. Logikanya begini, banyak orang yang bisa
bernyanyi tapi tidak banyak yang bisa jadi penyanyi. Sedikit saja yang bisa
jadi penyanyi, pasti lebih sedikit lagi yang bisa menjadi penyanyi sekaligus
berprestasi.
Menurut saya tidak ada orang yang
benar-benar jago menampilkan burung yang
memang tidak punya potensi. Rawatan hanya untuk memaksimalkan kekurangan
burung, bukan untuk menciptakan burung jadi juara. Maka dari itu, kemampuan
pertama yang benar-benar harus dimiliki oleh para kicaumania adalah kemampuan
untuk memilih bahan yang berkualitas dengan segala pengalaman yang kita miliki.
Sudah bertebaran di gogle informasi
tentang memilih bahan dari trotolan atau burung rumahan. Umumnya pilihlah
burung dengan katagori sehat dulu dengan ciri-ciri badan dan bulu kenceng, lincah,
napsu makan besar, dan respon bunyi. Nah, ketika sudah dikontongi bahan seperti
itu, barulah tahap mengenal karakternya untuk menyesuaikan mandi, ef, dan jemur
yang tepat.
Karena jika burung sudah sehat,
biasanya langsung bisa disetting, tetapi jika sehat saja belum, lupakanlah
bahasa setting tadi. Carilah sehatnya dulu, baru setingan. Semoga bermanfaat.
Sumber: Ibi Bandar Kacer