Referensi Rawatan Kacer Dilihat dari Karakter Fighter dan Kegacorannya, Ada di Level Mana Kacer Anda?
Merawat burung lomba, sebenarnya memahami “mesin” di dalam tubuhnya. Berikut ini saya bagikan beberapa referensi
rawatan kacer dilihat dari karakter dan kegacorannya. Referensi rawatan ini saya
bagikan berdasarkan pegalaman pribadi saya dan silahkan disesuaikan dengan
keadaan burung Anda agar mendapatkan hasil yang diharapkan.
Referensi Rawatan Kacer Dilihat dari Karakter Fighter dan Kegacorannya
1. Burung no respon, tidak fighter dan tidak gacor.
Untuk yang seperti ini, silahkan
coba mulai dari jangkrik (jk) 7 ekor pagi dan 7 ekor sore sampai dengan 10 ekor
pagi dan 10 ekor sore, jemur 2 jam, mandi di pagi hari cukup 2 kali seminggu, umbar
2 kali saja seminggu, dan waktu akan mencoba gantang coba kasih kroto sedikit.
2. Gacor ketemu musuh namun hanya
ngeriwik isian dan tidak fight.
Jika ketemu yang model seperti ini,
coba silahkan jk minim 2 ekor pagi dan 2 ekor sore, jemur sekitar 2 jam, umbar
3 kali seminggu, mandi cukup sekali seminggu, dan waktu akan mencoba gantang
tidak usah ada tambhan extra fooding
(ef).
3. Gacor dor fight total lanjut mbagong.
Untuk kasus ini, silahkan nol ef dulu
saja, mandi 2 hari sekali sore, dan full krodong (tidak usah diumbar dan jemur).
4. Gacor tapi kena mandi
mbagongan, semakin dikasih mandi semakin parah.
Jika ketemu kacer seperti ini, silahkan
jemur 2 jam, ef cukup kroto saja, tidak usah diumbar, dan mandi seminggu skali
di pagi hari.
Dari empat model rawatan ini,
insyaallah banyak yg sukses nantinya. Karena dalam merawat burung lomba kita harus
paham spek Si burung itu sendiri. Kita misalkan kemampuan tubuh burung untuk
mengolah makanan menjadi power adalah “MESIN”, EF / makanan lain sebagai “BAHAN
BAKAR”, dan mandi dan atau jemur sebagai penunjang kinerja mesin. Logikanya kalau
mesinnya bagus dan CC besar asupan bahan bakar banyak hasilnya semakin bagus karena
mesin tersebut mampu mengolah bahan bakar yang diberikan dengan baik dan cepat.
Sebaliknya jika mesinya jelek dan CC kecil, kita beri asupan bahan bakar yang
banyak melewati kemampuannya pasti hasilnya bermasalah atau minimal tidak ada
efek apa-apa.
Nah seperti itu perumpamaan
hubungan antara EF, spek burung, dan power pada kacer. Jika kapasitas kemampuan
tubuh Si kacer untuk mengolah makanan menjadi tenaga kecil atau katakanlah
masih buruk karena belum berfungsi secara maksimal, semakin banyak asupan
makanan yang kita berikan bisa jadi semakin blo’on
itu burung saat ketemu musuh.
Karena inilah saya sering katakan
pahamilah tingkat fighternya, karena biasanya tinggi atau rendahnya tingkat
fighter Si burung dapat menggambarkan kinerja “mesin” si burung itu sendiri.
Dari sinilah kita bisa lebih mudah meraba pola rawatan terbaiknya, mulai mandi
jemurnya, takaran jumlah ef yang sebaiknya diberikan, dan ef jenis apa yang
cocok untuk momongan kita. Tak selamanya ef hidup pasti cocok buat burung lomba
dengan karakter tertentu. Terkadang saking bagusnya mesin burung, sampai tidak bisa
mengonsumsi ef hidup, malah makan buah yang tak lazim buat pemakan serangga
sperti Kacer atau murai.
Karena beberapa hal tersebut di
atas, sebagai seorang kicaumania sejati kita dituntut jeli dan paham tentang
hubungan antara ef, burung, dan kinerja burung di lapangan. Berikut ini urutan
urutan ef standar yang biasa diberikan oleh sobat kicaumania kepada burung
jagoannya.
1. Ulet Hongkong (UH).
2. Jangkrik (JK).
3. kroto
Menurut pengalaman saya, semakin
bagus “mesinnya” maka biasanya semakin dia bisa konsumsi ef seperti kroto atau
yang lainnya setiap hari, tanpa efek negatif seperti misalnya kegemukan yang
umumnya berahir pada hilangnya jiwa fighter Si burung.
Jadi pertanyaannya, ada di level
mana “mesin” burung Anda? Ef apa yang cocok untuk mesin burung Anda dan berapa
jumlahnya? Di sini saya hanya bisa memberikan garis-garis besarnya saja karena untuk
sampai pada takaran pasnya tetaplah Anda sendiri yang paling paham akan
kemauanya. Semoga bermanfaat.
PENGUNJUNG JUGA MEMBACA:
Sumber: Ibi Bandar Kacer